IT FORENSIC-DAY 11

 IT FORENSIC

Forensic

    Suatu prosesi lmiah dalam mengumpulkan, menganalisa, dan menghadirkan berbagai bukti dalam sidang pengadilan terkait adanya suatu kasus hukum.

IT Forensic

    Suatu proses mengidentifikasi, memelihara, menganalisa dan menggunakan bukti digital menurut hukum yang berlaku. Istilah ini kemudian meluas menjadi Forensik Teknologi Informasi.

Syarat-Syarat menjadi seorang IT Forensic

    Untuk menjadi ahli dalam bidang IT Forensic (forensik komputer), seseorang perlu memenuhi beberapa syarat tertentu. Berikut adalah beberapa syarat umum yang biasanya diperlukan:

Pendidikan dan Pelatihan:

    Gelar sarjana atau lebih tinggi dalam bidang terkait seperti ilmu komputer, teknologi informasi, keamanan komputer, atau bidang terkait.Pelatihan formal dalam forensik komputer dan keamanan informasi dapat menjadi nilai tambah. Sertifikasi seperti Certified Information Systems Security Professional (CISSP), Certified Information Security Manager (CISM), atau EnCase Certified Examiner (EnCE) dapat dianggap penting.

Pengetahuan Teknis:

    Pemahaman yang kuat tentang sistem operasi seperti Windows, Linux, dan macOS. Pengetahuan mendalam tentang jaringan komputer, protokol, dan keamanan jaringan. Keahlian dalam menggunakan perangkat lunak forensik seperti EnCase, FTK (Forensic Toolkit), Autopsy, dan sejenisnya.

Keterampilan Analisis:

    Kemampuan untuk menganalisis bukti digital dan mengidentifikasi ancaman keamanan. Pemahaman mendalam tentang teknik investigasi digital, termasuk pengumpulan, preservasi, dan analisis bukti digital.

Hukum dan Etika:

     Pemahaman yang baik tentang hukum dan regulasi yang terkait dengan investigasi forensik komputer. Kesadaran etika yang tinggi dan kemampuan untuk menjaga kerahasiaan informasi.

Kemampuan Komunikasi:

    Kemampuan berkomunikasi dengan baik, termasuk kemampuan untuk menyusun laporan forensik yang jelas dan dapat dipahami oleh pihak non-teknis. Keterampilan presentasi yang baik untuk menjelaskan temuan kepada pihak yang berkepentingan.

Pengalaman Praktis:

    Pengalaman praktis dalam menangani kasus forensik komputer secara nyata.Partisipasi dalam latihan atau proyek-proyek forensik yang relevan dapat menjadi nilai tambah.

Kemampuan Analisis Risiko:

    Kemampuan untuk mengidentifikasi dan menilai risiko keamanan informasi.Pemahaman tentang metode-metode yang digunakan oleh penjahat dunia maya untuk melakukan kejahatan.

Pembaruan Pengetahuan:

    Kesediaan untuk terus memperbarui pengetahuan tentang perkembangan terkini dalam teknologi dan metode keamanan informasi.


Keahlian yang harus dimiliki seorang IT Forensic

    Seorang ahli IT Forensic perlu memiliki sejumlah keahlian teknis, analitis, dan non-teknis untuk berhasil dalam bidang ini. Berikut adalah beberapa keahlian yang penting:

Pengetahuan Teknis:

  • Pemahaman yang mendalam tentang sistem operasi, termasuk Windows, Linux, dan macOS.
  • Keahlian dalam jaringan komputer, termasuk pemahaman protokol, topologi, dan teknik serangan jaringan.
  • Familiaritas dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer.

Pemahaman Forensik Digital:

  • Pengetahuan tentang prinsip-prinsip dan metode forensik digital, termasuk rantai bukti digital dan prosedur pengumpulan bukti.
  • Kemampuan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, dan mendokumentasikan bukti digital dengan cara yang dapat diterima secara hukum.

Keterampilan Analisis:

  • Kemampuan untuk menganalisis bukti digital dan mengidentifikasi pola, anomali, atau kejadian yang relevan.
  • Keahlian dalam menggunakan perangkat lunak forensik seperti EnCase, FTK, Autopsy, dan alat analisis digital lainnya.

Keahlian dalam Keamanan Informasi:

  • Pemahaman tentang prinsip-prinsip keamanan informasi dan praktik keamanan yang baik.
  • Kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kerentanan keamanan serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan.

Kemampuan Pemulihan Data:

  • Kemampuan untuk melakukan pemulihan data yang telah dihapus atau rusak.
  • Pemahaman tentang teknik pemulihan data dari perangkat penyimpanan yang berbeda.

Kemampuan Pemrograman (opsional):

  • Pemahaman dasar tentang bahasa pemrograman seperti Python atau PowerShell dapat membantu dalam otomatisasi tugas-tugas forensik atau pengembangan skrip analisis.

Pemahaman Hukum dan Etika:

  • Pemahaman tentang kerangka hukum yang berkaitan dengan forensik digital dan keamanan informasi.
  • Kesadaran etika yang tinggi dan kemampuan untuk menjaga kerahasiaan informasi.

Keterampilan Komunikasi:

  • Kemampuan untuk menyusun laporan forensik yang jelas dan dapat dimengerti oleh pihak non-teknis.
  • Keterampilan presentasi yang baik untuk berkomunikasi dengan berbagai pihak, termasuk penyidik, pengacara, dan manajemen organisasi.

Keterampilan Manajemen Kasus:

  • Kemampuan untuk mengelola dan mendokumentasikan kasus forensik, termasuk penjadwalan, pengorganisasian, dan pelaporan.

Pembaruan Pengetahuan:

  • Kesiapan untuk terus memperbarui pengetahuan mengenai perkembangan terbaru dalam teknologi, keamanan informasi, dan metode forensik digital.
  • Keahlian ini dapat mempersiapkan seseorang untuk menghadapi tantangan dalam investigasi forensik digital dan memastikan bahwa proses tersebut dilakukan secara efektif dan sesuai dengan standar etika dan hukum.

Komentar

Postingan Populer